Manfaat Puasa Secara Fisik :
1.Saat Puasa terjadi peningkatan HDL dan Apoprotein Alfa1, dan penurunan LDL yang ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
2.Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125juta/detik, dengan berpuasa sel yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
3.Berpuasa dapat membersihkan sel lemak yang menggumpal di hati.
4.Berpuasa menurunkan kadar gula darah dan mengendalikan tekanan darah.
5.Berpuasa dapat membersihkan usus-usus, memperbaiki pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa endapan makanan dan mengurangi kegemukan terutama lemak di perut.
6.Dalam keadaan puasa sistem kekebalan tubuh meningkat hingga 10kali lipat.
7.Pada penelitian terbaru menunjukan bahwa dalam keadaan puasa, terjadi penurunan kadar apobetta, dan kenaikan apoalfa1 dibanding sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan tubuh dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
8.Penelitian Endokrinologi menunjukan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu "Rahasia Hidup Jangka Panjang".
13. Manfaat lain ditunjukan dalam
penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan
penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon
stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian
tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan
hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh ke dua testis.
14. Manfaat lain yang perlu penelitian
lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang
persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti
adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis
penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi
antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral
dalam membasmi bakteri.
15. Dalam sebuah jurnal endokrin dan
metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan
kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon
kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH).
Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu.
Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat
penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun
hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon
testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.
16. Bahkan seorang peneliti di Moskow
melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk
sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi
mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata
puasa Ramadhan juga mengurangi resiko kompilkasi kegemukan, melindungi
tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan
penyakit lainnya yang masih banyak lagi
17.Pikiran kita yang melambat ketika
lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini
bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah
lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar
membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di
University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa
itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres
mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai “remarkable”.
18. Termasuk manfaat puasa adalah
mempersempit jalan aliran darah yang merupakan jalan setan pada diri
anak Adam. Karena setan masuk kepada anak Adam melalui jalan aliran
darah. Dengan berpuasa, maka dia aman dari gangguan setan, kekuatan
nafsu syahwat dan kemarahan. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam menjadikan puasa sebagai benteng untuk menghalangi nafsu
syahwat nikah, sehingga beliau memerintah orang yang belum mampu menikah
dengan berpuasa
19.Seorang ilmuwan di bidang kejiwaan
yang bernama Dr. Ehret menyatakan bahwa untuk hasil yang lebih dari
sekedar manfaat fisik, yaitu agar mendapatkan manfaat mental dari
aktivitas berpuasa, seseorang harus menjalani puasa lebih dari 21 hari.
Ilmuwan psikiater lainnya yaitu Dr. E.A. Moras, mengatakan bahwa seorang
pasien wanitanya telah menderita sakit mental selama lebih dari delapan
bulan. Wanita itu telah berobat kesana-kemari termasuk ke para ahli
saraf dengan hasil kurang memuaskan. Ia memintanya untuk berpuasa.
Wanita itu mengalami perbaikan kondisi mental, dan bahkan dinyatakan
sembuh setelah berpuasa selama lima minggu. Di dalam otak kita, ada sel
yang disebut dengan “neuroglial cells”. Fungsinya adalah sebagai
pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati
atau sakit, akan “dimakan” oleh sel-sel neuroglial ini.
20. Sebuah tulisan penelitian yang
dilakukan Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard, mengungkapkan
bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja
otak. Dr. Ratey melakukan penelitian terhadap mereka yang berpuasa dan
memantau otak mereka dengan alat yang disebut “functional Magnetic
Resonance Imaging” (fMRI). Hasil pemantauan itu menyimpulkan bahwa
setiap individu obyek menunjukkan aktivitas “motor cortex” yang
meningkat secara konsisten dan signifikan.
Ilmuwan di bidang neurologi yang bernama Mark Mattson, Ph.D., seorang
kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging.
Dalam hasil penelitiannya menunjukkan bahwa diet yang tepat seperti
berpuasa, secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit
de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson. Hasil penelitiannya
menunjukkan, bahwa diet dengan membatasi masukan kalori 30% sampai 50%
dari tingkat normal, berdampak pada menurunnya denyut jantung dan
tekanan darah, dan sekaligus peremajaan sel-sel otak.